Rabu, 21 Oktober 2009

Lembah Cibaliung 3


Curug itu berada di celah sempit berketinggian sekitar 10 meter. Jarak antardinding yang mengapitnya sekitar tiga meter. Kami cukup menikmatinya dari jarak agak jauh dengan air dingin sungai yang merendam hingga sebatas pangkal paha orang dewasa. Saking senangnya, saya sampai lupa isi saku celana. Begitu sadar, buku catatan dan sebungkus rokok serta korek api basah terendam. Beruntung, kamera saku hanya basah sedikit tersiram embusan air terjun. Saya segera ke sisi sungai membungkus semua peralatan yang masih kering. Dari langit, rintik hujan mulai turun.
Hujan turun dengan lebat, kami pun berteduh di saung penambang. Peserta segera mengenakan ponco dan jas hujan. Saya memilih berbasah ria karena rindu bermain hujan. Didesak sore, kami meneruskan perjalanan di tengah hujan lebat dan cuaca dingin. Dari sini, rombongan terpecah menjadi dua. Kelompok pertama memilih kembali ke jalur kedatangan, sedangkan kelompok kedua, termasuk saya, memilih jalur terusan. Jalur ini, menurut penambang, lebih dekat dan cepat walau jalannya mendaki dan penuh bebatuan. Benar saja semua keterangan itu. Setelah semuanya berkumpul, truk membawa pulang kami secara hati-hati, menjaga kepuasan perjalanan itu yang tak luruh oleh hujan.

Tidak ada komentar: